4. Peternakan Ayam

 ① Ayam Petelur

1. Varietas Ayam Petelur

Varietas (spesies ayam) representatif paling umum pada jenis petelur yang dipelihara di Jepang adalah varietas Single Comb White Leghorn (negara asal Italia). 

Sebagai ayam petelur bertelur warna putih, yang dipelihara secara luas adalah White Leghorn ini atau jenis hibridanya. 

Selain itu, sebagai ayam petelur bertelur warna coklat yang juga dipelihara adalah varietas Rhode Island Red (negara asal Amerika), atau varietas hibridanya, dan juga varietas (spesies ayam) telur pertengahan antara warna putih dan warna coklat.


2. Skala Pemeliharaan dan Bentuk Manajemen Ayam Petelur

Per tanggal 1 Februari 2018, jumlah ayam dewasa betina yang dipelihara adalah sebanyak 139.030.000 ekor, dan selama 20 tahun belakangan ini tidak ada perubahan besar. Jumlah peternakanayam petelur sebanyak 2.200 peternak, dan setiap tahun berkurang terutama pada lapisan skala kecil.

Manajemen ayam petelur adalah manajemen pertanian 75%, dan manajemen perusahaan 25%. 

Peternak dengan manajemen perusahaan berjumlah sedikit, namun beternak dengan sekitar 70% keseluruhan jumlah ayam yang diternakkan.

 Kebanyakan manajemen perusahaan adalah perusahaan privat atau perusahaan keluarga.

Bentuk manajemen terdiri atas pelaksanaan manajemen yang terpusat pada pengelolaan ayam dewasa dengan memasrahkan anak ayam pada pemasok anak ayam, kemudian memperkenalkannya saat anak ayam kecil atau anak ayam besar, dan manajemen yang melakukan pengelolaan di pertaniannya sendiri secara konsisten sejak anak ayam hingga ayam dewasa.


3. Siklus Hidup Ayam Petelur

Bila dipelihara dengan baik, maka ayam akan hidup selama 5 hingga 15 tahun. Produksi telur ayam dilihat dari segi ekonomis ditunjukkan dalam gambar siklus hidup ayam petelur. 

Jenis telur ayam (telur yang subur) bila dihangatkan dengan syarat suhu dan kelembaban yang tepat, maka akan menetas pada hari ke-21 menjadi anak ayam. Anak ayam betina akan menjadi ayam dewasa sekitar 150 hari, dan akan mulai bertelur. Kemudian 210 hari setelah menetas, maka ayam akan paling banyak bertelur (puncak bertelur). 

Setelah itu sejak 1 tahun hingga sekitar 1,5 tahun akan tetap bertelur, namun semakin jarang bertelur, sehingga sekitar usia 2 tahun akan dikirimkan sebagai daging olahan.



4. Pakan Ternak dan Bentuk Produksi, Pembelian, serta Pemberiannya

Untuk memelihara ayam, pada kebanyakan peternakan ayam digunakan pakan campuran yang dijual di pasaran yang dibuat dengan memformulasikan beberapa material dasar, menyesuaikan dengan proses pertumbuhan atau penggunaannya.

Hampir semua material dasar seperti jagung, mylo, dedak kedelai adalah diimpor dari luar negeri.

Dari perusahaan pembuat pakan ternak dijual berbagai produk campuran / formulasi, namun kini pakan campuran untuk ternak ayam yang diproduksi di dalam negeri menempati 42% keseluruhan 

volume produksi pakan campuran, dan merupakan menjadi yang terbanyak.

Di dalam pakan campuran untuk ternak ayam pun pakan ayam dewasa untuk ayam petelur adalah 58,2%, dan pakan ternak untuk anak ayam adalah 7,8%. 66% pakan campuran untuk peternakan ayam adalah untuk ayam petelur.

Pada pakan campuran untuk ayam dewasa terkandung 60% jagung atau mylo berupa sereal 

sebagai sumber energi, 15% dedak kedelai jenis dedak minyak nabati sebagai sumber protein, 

10% tepung ikan yang merupakan pakan hewani, 5% pakan gluten jagung yang merupakan 

jenis dedak padi dan sebagainya, dan 10% anorganik dan vitamin. Proporsi campuran, material 

dasar, komposisi, dan sebagainya berubah tergantung varietas atau usia ayam, dan lingkungan 

pemeliharaan.

5 Poin Pengelolaan Pemberian Pakan

(1)Pengelolaan Higienitas

Menegaskan higienitas preventif. Pertama-tama, harus mencegah masuknya patogen ke area pengelolaan pemeliharaan, kemudian harus melakukan perbaikan lingkungan yang baik di area pemeliharaan. 

Patuh pada standar pengelolaan higienitas pemberian pakan dari peraturan pencegahan penyakit menular ternak, harus lakukan penyetingan area pengelolaan yang higienis, untuk mencegah terbawanya pathogen ke area peternakan.

Untuk memelihara ayam dalam jumlah banyak dengan memperbesar kandang ayam, maka pengelolaan kesehatan ayam, pengaturan lingkungan di dalam kandang ayam, dan juga pengelolaan higienitas seperti pembuangan kotoran dan pembersihan akan mudah terjadi kekurangan, sehingga penyebab penyakit dan ancaman bahaya harus ditegaskan dan harus dihilangkan.

 ① Pengelolaan higienitas kandang ayam dan sarana lain.

Penegasan pembuangan kotoran, pembersihan, pencucian, dan disinfeksi.

 ② Pengelolaan kesehatan ayam.

Perlu perhatian pada penyakit organ pernapasan akibat perubahan lingkungan.

Mengenai penyakit yang daya infeksinya kuat terhadap ayam, dilakukan program vaksinasi, dan dilakukan penyuntikan vaksin dengan baik.

(2)Flu Burung

Mengecek informasi terbaru mengenai karantina ternak adalah penting, terutama pastikan untuk mengecek informasi mengenai flu burung yang sangat patogenik yang diinformasikan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, dan patuhilah pengarahan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan. 

Lakukan penegasan pencegahan masuknya burung liar dengan memasang jaring kandang di area pemeliharaan, lakukan observasi kesehatan ayam, dan saat ditemukan kelainan dan gejala penyakit tertentu, segeralah lakukan pelaporan. Kemudian, bila menemukan bangkai burung liar atau lainnya di dekat kandang ayam, adalah penting untuk memberitahu kepada pengelola.


Pakan campuran yang dikembangkan sendiri untuk peternakan sendiri tanpa tergantung pada produk dari pembuat pakan ternak, disebut dengan pakan campuran buatan sendiri.


② Ayam Pedaging

1 Varietas Ayam Pedagin

Lebih dari 85% ayam pedaging ditempati oleh ayam muda pedaging (broiler) yang sangat diperbaiki agar pertumbuhan cepat, dapat dikirimkan dalam jangka waktu pendek, dan dagingnya bagus.

 Varietas tersebut merupakan ayam hasil aplikasi hibrida generasi pertama perkawinan varietas White Plymouth Rock betina dengan White Cornish jantan. Proporsi ayam jidori (ayam kampung) pada ayam pedaging hanya sedikit yakni 1% saja, namun dikarenakan perbaikan mutu daging, maka ayam jidori adalah ayam pedaging bermutu tinggi yang dibuat dengan kawin silang yang menggunakan varietas lokal seperti Shamo, varietas Nagoya, varietas Rhode Island Red, dan sebagainya.



2. Skala Pemeliharaan dan Bentuk Manajemen Ayam Muda Pedaging (Broiler)

Per 1 Februari 2018, jumlah peternak sebanyak 2.260 peternakan, jumlah ayam yang dipelihara sebanyak 138,77 juta ekor, jumlah ayam yang dipelihara per peternak sebanyak 61.400 ekor. Jumlah ayam yang diperlihara per satu peternak setiap tahun meningkat, dan perluasan skalanya semakin bertambah untuk majemen yang lebih efisien.

Kebanyakan broiler dipelihara dengan metode yang terutamanya adalah perusahaan trading umum atau koperasi pertanian dan privat, yang mengintegrasikan keseluruhan proses dari pemeliharaan hingga pengolahan dan pendistribusian, dan melakukan konsinyasi pemeliharaan dengan peternak. 

Kemudian, dikarenakan pertumbuhan cepat dari toko pengecer massal seperti supermarket dan sebagainya, maka distributor melakukan produksi broiler, sehingga terlihat juga metode yang mengintegrasikan keseluruhan.

3. Siklus Hidup Ayam Muda Pedaging (Broiler)

Siklus hidup ayam muda pedaging (broiler) untuk daging ayam ditunjukkan pada gambar. 

Anak ayam yang dibentuk pada tipe kecil setelah menetas akan dipelihara sekitar 7 pekan, dan akan dikirimkan pada bobot sekitar 2,3 kg. 

Yang dibentuk pada tipe besar akan dipelihara sekitar 8 pekan, dan akan dikirimkan pada bobot sekitar 3,0 kg. Untuk jidori diperlukan masa pemeliharaan lebih dari 80 hari, dan untuk memberikan rasa gurih (umami) atau renyah, maka kebanyakan dikirimkan setelah diperlihara selama 4-5 bulan.


4. Pakan Ternak dan Bentuk Produksi, Pembelian, serta Pemberiannya

Pemeliharaan broiler kebanyakan menggunakan pakan ternak formulasi di pasaran yang dibuat dengan memformulasikan beberapa material dasar, disesuaikan dengan proses pertumbuhan. Dari pembuat pakan ternak dijual beragam produk campuran. 

Saat ini, pakan ternak campuran untuk broiler yang diproduksi di dalam negeri Jepang adalah sekitar 14% dari keseluruhan volume produksi pakan ternak campuran, dan menempati 34% pakan ternak campuran untuk peternakan ayam (menempati 42% keseluruhan pakan ternak campuran).

Pada pakan ternak campuran untuk broiler paling banyak terkandung sereal jagung atau mylo sebagai sumber energi, selanjutnya terkandung dedak kedelai jenis minyak nabati sebagai sumber protein, dan tepung ikan sebagai pakan hewani. Selain itu, terkandung pakan gluten jagung jenis dedak padi, anorganik / jenis vitamin.

 Proporsi campuran, material dasar, dan komposisi dan sebagainya akan berubah tergantung varietas atau umur ayam, dan juga lingkungan pemeliharaannya.

5 Poin Pengelolaan Pemeliharaan

(1)Pengelolaan Sanitasi

Ditegaskan mengenai sanitasi preventif. 

Pertama-tama harus mencegah masuknya patogen ke area pengelolaan pemeliharaan, kemudian harus memperbaiki lingkungan yang tidak baik dari area pemeliharaan. 

Patuh pada standar pengelolaan sanitasi pemeliharaan dari peraturan pencegahan penyakit menular ternak, harus menetapkan area pengelolaan sanitasi, untuk mencegah terbawanya patogen.

Perbaikan pemeliharaan broiler terdapat perbaikan yang mencolok, terutama performa penambahan bobot semakin tinggi. 

Peternakan dengan jumlah ayam yang banyak menjadi umum, dan periode pemeliharaan yang pendek, cenderung menyebabkan penanganan pada pengelolaan pemeliharaan menjadi terlambat. Di situ, adalah penting untuk menghilangkan penyebab yang menjadi bahaya atau pengaruh buruk dalam pengelolaan pemeliharaan harian.

 ① Pengelolaan Sanitasi Fasilitas

Agar tidak tersisa mikroorganisme patogen, serangga sanitasi, zat anti bakteri, dan sebagainya pada kandang ayam, maka ditegaskan mengenai pembuangan kotoran, pembersihan, pencucian, dan disinfeksi.

 ② Pengelolaan Kesehatan Badan Ayam

Broiler yang pertumbuhannya cepat perlu diperhatikan penyakit organ pernapasannya, tanpa lengah atas pengelolaan ventilasi.

Mengenai badan ayam, adalah penting untuk membuat program vaksinasi mengenai penyakit mudah menular, dan melaksanakan penyuntikan vaksin dengan baik.

Comments