2. Produksi Daging Sapi

 1 Sapi Pedaging

Sapi pedaging yang banyak volume produksi di Jepang ada tiga varietas: Sapi hitam Jepang 

(wagyu), sapi perah kastrasi (Holstein), dan sapi blasteran antara Wagyu dengan Holstein (F1). 

Masa penggemukan masing-masing varietas akan berbeda.

2 Bentuk Pemberian Pakan untuk Sapi Pedaging

Bentuk manajemen produksi sapi pedaging di Jepang terbagi menjadi tiga, sebagai berikut:

(1)Manajemen Perkembangbiakan

Wagyu betina untuk diperkembangbiakkan dipelihara, kemudian akan dikirimkan ke pasar ternak sebagai sapi bakalan pada sekitar 10 bulan setelah melahirkan pedet.

Peternak menargetkan kelahiran 1 pedet setiap 1 tahun. Sapi betina untuk diperkembangbiakkanrata-rata mengalami sekitar 7 kelahiran, namun di dalamnya ada juga peternak yang memiliki sapi betina untuk diperkembangbiakkan dengan lebih dari 10 kelahiran.




(2)Manajemen Penggemukan

Wagyu (sekitar 10 bulan), sapi perah kastrasi (pedet), dan F1 (pedet atau sekitar 8 bulan) diperkenalkan sebagai sapi bakalan, dimana kemudian akan digemukkan dan dikirim untuk Wagyu pada usia sekitar 30 bulan, untuk sapi perah kastrasi sekitar 19~20 bulan, dan untuk F1 sekitar 25 bulan.

(3)Manajemen Terpadu

Bentuk pelaksanaan berkelanjutan kedua pekerjaan yakni perkembangbiakan dan pemeliharaan serta penggemukan, yang dilakukan dalam sebuah manajemen disebut dengan manajemen terpadu, namun manajemen bentuk ini masih belum terlalu banyak untuk Wagyu.


(4)Lain-Lain

Ada kalanya peternak sapi perah menghasilkan pedet blasteran melalui inseminasi buatan sperma Wagyu kepada sapi perah betina kemudian mengirimkan kepada peternak penggemukan. 

Bobot pedet blasteran saat dilahirkan adalah sekitar 30 kg, yakni lebih kecil dari pada pedet varietas sapi perah (sekitar 45 kg), dan memiliki keunggulan dapat dicegahnya sulit melahirkan pada sapi perah yang baru pertama melahirkan.



3 Pakan dan Bentuk Pemberian Pakan

(1)Pedet dan Sapi Pemeliharaan

Sejak masa pedet hingga masa pemeliharaan, pakan akan berganti, baik untuk Wagyu, sapi perah kastrasi, maupun F1, dengan urutan: Susu Induk Sapi → Susu Pengganti (Calf Milk Replacer) → Susu Afkir → Rumput Kering dan Pakan Campuran.



(2)Sapi Bakalan

Pakan untuk masa penggemukan yang diberikan untuk Wagyu adalah terutama pakan campuran dan jerami, untuk sapi perah kastrasi adalah silase (silase padi, silase rumput, silase jagung), rumput kering, dan pakan campuran, sedangkan untuk F1 adalah silase, rumput kering, jerami, dan pakan campuran. Pada proporsi volume pemberian pakan kasar dan pakan konsentrat, maka proporsi pakan campuran pada sapi bakalan akan lebih tinggi.




4 Poin Pengelolaan Pemberian Pakan

Pada pemeliharaan sapi pedaging, berikut merupakan permasalahan pengelolaan pemberian pakan. Adalah penting untuk melakukan pengelolaan pemberian pakan setiap hari, sembari selalu memikirkan isu-isu berikut.


(1)Peningkatan Bobot yang Merata pada Semua Kelompok Sapi

Dengan memikirkan pengelolaan nutrisi yang tepat dan kestabilan volume konsumsi pakan sapi, maka sapi tidak akan berebut pakan, sehingga mengembangbiakkan sapi berbobot berat dan memiliki daging yang berkualitas menjadi hal yang penting. Terutama untuk wagyu, sangat ditekankan produksi daging yang bertekstur seperti marmer.

(2)Pengelolaan Kesehatan Pedet

Pedet mudah terkena radang paru-paru atau diare, sehingga penting untuk melakukan observasi, perawatan, dan juga pengobatan.





Comments