Sapi Perah

 1. Sifat Sapi Perah

Sapi perah adalah binatang yang memiliki kewaspadaan yang tinggi, dan syarafnya juga tajam, sehingga penting bagi manusia untuk melakukan kontak dengan sikap yang halus.

Sapi perah dapat lebih suka memakan pakan konsentrat daripada pakan kasar, hal ini disebut dengan “makan pilih”.

Saat panas di musim panas, sapi perah akan memperbanyak jumlah napasnya untuk mengevaporasi air, mencegah meningkatnya suhu tubuh.

Mengukur suhu tubuh sapi perah umumnya dilakukan dengan memasukkan termometer pada dubur.

Setelah melahirkan, volume susu sapi perah akan semakin bertambah, namun hingga minggu 5~7 volume susu per hari akan mencapai jumlah tertinggi, dimana banyak juga sapi perah yang menghasilkan volume susu sekitar 50 kg per hari.

Sekitar 60 hari sebelum melahirkan, pemerahan susu dihentikan, dan masuk pada masa kering.

2 Struktur Kandang Sapi Perah

Ada cara memelihara sapi perah dengan membiarkannya di padang rumput (merumput, lepas bebas) dan memeliharanya di dalam kandang sapi (dikurung), namun di Jepang kebanyakan dikurung.

Cara pemeliharaan sapi dikurung ada 3 metode “kandang tambat”, “free barn”, dan “free stall”.

Kandang tambat adalah metode memelihara sapi dengan mengikat sapi perah seekor seekor pada tiang dengan mempergunakan stanchion, tali, atau rantai. 

Wadah air kebanyakan mempergunakan water cup. Pemerahan susu dilakukan di lokasi sapi perah tertambat, dan susu yang telah diperah dimasukkan ke kulkas (bulk milk cooler) melalui pipa vacuum pengalir susu di atas kepala sapi.



Free barn adalah metode yang membiarkan sapi perah bergerak bebas tanpa ditambat, di dalam pagar yang beratap di area luas. ditaburkan alas kandang di permukaan lantai, selain pada space pemberian pakan.

 Alas kandang yang ditaburkan kebanyakan yang dipergunakan adalah serbuk gergaji (serbuk kayu), atau back compost (kompos kering yang difermentasikan dan sudah matang). 

Tangki air banyak dipakai sebagai wadah air. Pemerahan susu dilakukan di milking parlor di ruangan yang berbeda.



Seperti di gambar, pada free stall ditempatkan bed (lantai kandang sapi) yang dipisahkan secara individual. Inilah bedanya dengan free barn.


Pada kandang sapi free barn atau free stall, ada kasus tidak jarang sapi lemah diusir dari wadah pakan oleh sapi kuat sehingga volume konsumsi pakan ternaknya berkurang.

3. Organ Pencernaan Sapi Perah

・Sapi perah memiliki 4 perut/lambung.

・Lambung terbesar adalah lambung pertama, disebut dengan rumen.

・Banyak mikroorganisme terkandung di dalam rumen, mikroorganisme akan menguraikan pakan ternak, dan memberikan unsur nutrisi (asam lemak volatile) ke dalam tubuh sapi perah.

・Pakan ternak yang sudah satu kali dimakan oleh sapi perah, kemudian akan dikembalikan ke 

dalam mulut, dikunyah, dihaluskan, kemudian akan ditelan kembali, disebut dengan memamah biak.

・Pakan ternak akan menjadi halus dengan dimamah biak, sehingga penguraian dan pencernaan oleh mikroorganisme di dalam rumen akan berpsoses dengan cepat.

・Pada perut pertama (rumen) sapi perah, dibuatlah asam lemak volatilitas (asam asetat, asam propionate, dan asam butirat) dari serat patisereal dan juga pakan kasar, yang akan diserap ke dalam tubuh sapi perah, dan digunakan untuk memproduksi susu sapi dan juga untuk menjaga tubuh sapi.

・Protein yang diperlukan untuk memproduksi susu sapi dan menjaga tubuh sapi perah dibuat dari asam amino yang diserap dari usus kecil.



Comments