Pengelolaan Sanitasi dan Pengelolaan Keselamatan Lahan Ternak

 1. Kondisi Penyakit Menular yang Ganas

(1) Pada tahun 2010 di Jepang muncul penyakit mulut dan kuku, sehingga banyak babi dan sapi yang dimusnahkan.

(2) Pada tahun 2007 di Jepang muncul flu burung yang sangat patogenik.

(3) Sejak tahun 2013 di Jepang kemunculan diare babi yang epidemik di setiap wilayah menjadi permasalahan.

(4) Ketiga penyakit menular di atas merupakan penyakit infeksi yang disebabkan virus.

(5) Di negara tetangga Jepang pun telah muncul penyakit mulut dan kuku, dan juga flu burung yang sangat patogenik.

(6) Beberapa tahun ini banyak keluar-masuk orang dan barang antar negara, dan resiko masuknya 

penyakit menular ganas ke Jepang semakin tinggi.

2. Hal yang Harus Diperhatikan Orang Peternakan

(1) Saat keluar dan masuk kandang, melakukan disinfektan pada sepatu panjang dan pakaian kerja dengan cukup.

(2) Amati dengan memperhatikan baik-baik kondisi ternak, dan laporkan ke pemilik peternakan bila merasa ketidaknormalan.

(3) Cegah masuknya binatang liar seperti burung liar atau tikus ke kandang.

(4) Selain lalat menghantarkan virus atau bakteri patogen, munculnya larva lalat akan membuat burung liar berkumpul, sehingga penting untuk memusnahkan lalat.

3. Area Lahan Ternak

Diperlukan pengelolaan area lahan ternak sebagai area pengelolaan sanitasi, untuk mencegah masuknya patogen.

Pada area lahan ternak terdapat 2 area, yakni area ternak (kandang, area bermain) dan area pengelolaan (tangki pakan ternak, gudang pakan ternak, lorong, kantor, dan sebagainya), namun 

pada kedua area ini keluar-masuknya orang atau kendaraan harus diatur dan dikelola dengan ketat.

(1) Jangan sampai pengunjung peternakan seenaknya masuk ke kandang, dan pada saat demikian maka perlu untuk memberitahukan kepada pemilik peternakan.

(2) Bila mengantar pengunjung peternakan ke kandang, maka mintakan untuk mengenakan boots cover (dari plastik) ke sepatu, mengenakan pakaian kerja yang bersih, dan melakukan disinfeksi pada tangki disinfeksi pijakan, barulah memasuki kandang.


4. Fasilitas Disinfeksi pada Pintu Keluar-Masuk Area Pengelolaan Sanitasi

(1)Keluar-Masuknya Kendaraan Mobil

Terdapat fasilitas disinfeksi seperti “gerbang disinfeksi kendaraan mobil”, “alat penyemprot disinfektan”, “tanki disinfektan untuk kendaraan mobil”, “zona calcium hydroxide”, dan sebagainya.

Terhadap mobil yang keluar-masuk ke lahan ternak dilakukan disinfeksi ban dengan alat penyemprot disinfektan atau tangki disinfektan untuk kendaraan mobil.

(2)Keluar-Masuknya Orang

Saat orang keluar-masuk pada area pengelolan sanitasi seperti area ternak atau area pengelolaan, maka dilakukan disinfeksi pada kaki (sepatu panjang) atau pakaian kerja dengan “alat penyemprot disinfektan”, “tangki disinfeksi pijakan”, “zona calcium hydroxide”, dan sebagainya.



5. Pengelolaan Alat Disinfeksi, Tangki Disinfeksi, dan Zona Disinfeksi

(1)Gerbang Disinfeksi Kendaraan Mobil

Begitu kendaraan mobil masuk, maka sensor akan terbuka, dan cairan kimia akan tersemprot dari atas, bawah, kiri, dan kanan, sehingga seluruh badan kendaraan mobil akan terdisinfeksi, termasuk bagian bawahnya.

Perlu dilakukan pengelolaan harian terhadap pengisian cairan disinfektan atau alat penyemprot.

(2)Alat Penyemprot Disinfektan

Pada tipe manual, untuk kendaraan mobil dilakukan disinfeksi sekitar mobil atau ban, dan untuk orang dilakukan disinfeksi pada kaki bawah. Perlu selalu dilakukan pengisian cairan disinfektan.


(3)Tangki Disinfeksi untuk Kendaraan Mobil

Kendarai perlahan kendaraan mobil ke dalam cairan disinfektan, terutama lakukan disinfeksi pada ban. 

Karena efek disinfektan akan menurun seiring berjalannya waktu, maka perlu memperbaharui cairan kimia setiap 2-3 kali seminggu. Kemudian, bila lumpur atau pasir masuk ke dalam cairan disinfektan, maka efek disinfeksi akan berkurang, sehingga diperlukan pembersihan.

(4)Tangki Disinfeksi Pijakan

Lakukan disinfeksi dengan merendam sepatu panjang selama 15-30 detik pada wadah yang telah dimasukkan disinfektan. Karena efek disinfektan akan menurun seiring berjalannya waktu, maka perlu memperbaharui cairan kimia. 

Pembaharuan cairan kimia dilakukan setiap hari, dan saat kotornya parah, maka dilakukan pada saat itu.

(5)Zona Calcium Hydroxide (Zona Disinfeksi)

Semprotkan calcium hydroxide di pintu keluar-masuk, untuk kendaraan mobil lakukan disinfeksi pada ban, untuk orang pada alas dari sepatu panjang. Penyemprotan calcium hydroxide perlu dilakukan setiap hari.



6. Poin yang Perlu Diperhatikan dalam Penggunaan Cairan Disinfektan

Bila menggunakan cairan disinfektan, maka harus mematuhi “cara pemakaian dan dosis”, “cairan disinfektan harus dipersiapkan pada saat akan digunakan”, “harus menyimpan cairan disinfektan (stock solution) di tempat yang kering dan teduh”, “tidak dicampur dengan cairan disinfektan atau pestisida lain”, “pakai sarung tangan sanitasi saat penanganan, pakai masker saat penyemprotan”. 

Pakai pakaian kerja saat melakukan disinfeksi, dan hati-hati agar cairan disinfektan tidak mengenai tubuh, dan bila cairan disinfektan mengenai tubuh, maka penting untuk segera mencucinya dengan air.




7. Pengelolaan Keselamatan Kandang Ternak

(1)Bahan Bakar / Listrik

Saat menangani bahan bakar (minyak bumi, bensin, dan sebagainya), berhati-hatilah akan kebakaran dengan memastikan untuk periksa bahwa di sekitar tidak ada api.

Terutama perlu perhatikan api rokok, dan pemantik api. Pastikan untuk tidak mendekatinya.

(2)Sistem Kelistrikan

Bila basah, maka colokan listrik memiliki resiko korsleting.

Saat membersihkan, berhati-hatilah agar colokan listrik tidak basah.



Comments