Babi

 1. Fisiologi Reproduksi dan Pengelolaan Babi Indukan

Siklus estrus betina adalah 21 hari, dan akan terjadi pengulangan fase awal estrus, fase estrus, fase akhir estrus, serta periode jeda estrus dimana gejala estrus tidak terlihat. 

Perhatikan periode kawin untuk mengawinkan betina babi indukan. Ada kasus dilakukannya perkawinan alami, dan inseminasi buatan (AI), atau dilakukan keduanya. 21 hari setelah kawin, diputuskan bahwa babi telah hamil bila tidak ada estrus kembali.

Selama periode hamil, dipelihara di stall kandang babi tunggal, dan bila kelahiran sudah dekat, maka dipindahkan ke kandang babi yang memiliki pagar melahirkan untuk melahirkan.

Kesulitan melahirkan pada kelahiran babi hanya sedikit, babi akan melahirkan 1 ekor dengan interval sekitar 10 menit. 

Saat anak babi selesai dilahirkan, plasenta (afterbirth) akan mulai keluar, dan akan selesai dalam 2~3 jam. Setelah melahirkan, estrus tidak akan muncul selama menyusui anak babi. Begitu anak babi disapih, maka estrus akan datang kembali dalam 4~5 hari.

Karena gemuknya babi hamil akan menjadi penyebab cacat tumbuh janin atau kesulitan melahirkan, maka sembari observasi mengenai baik buruknya kondisi tubuh, maka perlu dilakukan pemberian pakan yang dibatasi. 

Pada fase akhir kehamilan, sedikit tambahkan volume untuk memenuhi pertumbuhan janin.

Karena bobot babi indukan pada masa perawatan mudah berkurang akibat menyusui, maka perlu dilakukan penambahan volume pemberian pakan ternak.

Setelah melahirkan, tambahkan volume pemberian pakan ternak sedikit demi sedikit, dan apabilavolume makan tidak terkejar, maka dicari ide dengan meningkatkan frekuensi pemberian pakan. 

Apabila telah berakhir perawatan karena anak babi disapih, maka dilakukan penyesuaian pakan ternak dengan memperhatikan kondisi badan induk babi.

Pejantan babi indukan (babi indukan jantan) dipergunakan dengan melakukan inspeksi jumlah sperma dan vitalitasnya melalui inspeksi seminal. 

Bila dipelihara untuk kepentingan kawin alami, maka perlu dilakukan pengelolaan pemberian pakan yang menekan pembesaran agar tidak muncul perbedaan fisik yang besar dengan betina.

2. Perawatan dan Pemeliharaan Anak Babi

Periode perawatan anak babi dan segera setelah penyapihan adalah periode dimana rasio kecelakaan paling tinggi. 

Dilahirkan dengan badan yang belum matang, kemudian imun dan kemampuan mencerna dalam tubuhnya dipenuhi secara pesat, saat disapih adalah pertumbuhan yang pesat hingga mencapai sekitar lebih dari 6 kali lipat saat dilahirkan. 

Untuk itu, dapat dikatakan juga bahwa keseimbangan dalam tubuhnya mudah runtuh. 

Bila ekor anak babi menggantung, kondisi tubuhnya tidak baik.

Babi yang sehat tidak ada sekresi yang menempel di matanya,hidungnya cukup basah, ekornya melingkar (bergelung), dan kondisi bulunya bagus.

Segera setelah dilahirkan, perlu memberikan minum susu induk babi (kolostrum) pada anak babi. 

Kolostrum adalah susu induk sejak segera setelah melahirkan hingga hari kedua. 

Karena pada kolostrum terkandung antibody terhadap berbagai penyakit (immunoglobulin), maka dengan meminumnya barulah didapatkan resistensi terhadap penyakit dari luar.

Kemudian karena akan kekurangan zat besi yang menjadi material sel darah merah didalam darah, maka diberikan obat zat besi sesuai kebutuhan.

Beberapa hari setelah dilahirkan, laktasi pun dilakukan dalam waktu singkat sekaligus. 

Biasanya laktasi dilakukan sekitar 24 kali per hari. Kondisi kesehatan induk babi dan volume susunya sangat berkaitan dengan pertumbuhan anak babi. 

Sejak sekitar 1 pekan setelah lahir, diberikan juga pakan untuk pemberian umpan (susuafkir), untuk membiasakannya juga dengan pakan ternak padat selain susu induknya.

Penyapihan dari induk babi umumnya dilakukan pada antara 3-4 pekan setelah lahir. 

Terdapat juga panyapihan dini yang disebut SEW yang lebih cepat, namun bila disapih kurang dari 2 pekan, akan muncul pengaruh buruk pada estrus datang kembali maupun rasio pembuahan induk babi.

Setelah disapih, maka akan diberikan pakan susu afkir A, namun selama beberapa hari diberikan juga dengan mencampurkan pakan untuk pemberian umpan yang diberikan sampai dengan saat itu.







Comments